Assalamu'alaikum...
Pekerjaan saya tinggal 1 judul lagi. Karena masih bingung harus ngasih judul apa di DVD ini. Cuma nunggu di kasih judul aja ko, setelah itu sudah bisa produksi dan di publish ke jama'ah. Tadinya mau di judulin sendiri, tapi takutnya salah. Hasilnya nanti malah gak nyambung sama pembahasan. Yah, seperti biasa.. nunggu usulan judul yang bagus dari Syekh aja.
Karena bosan dengan kegiatan di hari Minggu ini, saya coba untuk me-review kajian sewaktu acara Arbain di Jakarta tanggal 06 Oktober lalu. Judulnya 4 Proteksi Dalam Menghadapi Kejahatan.
Penjelasan secara jelasnya bisa di baca disini.
Dan di bawah ini adalah cover depan DVD seri ke 54.
Mungkin kita semua tau, jika melihat berita di media televisi banyak sekali di beritakan para pejabat-pejabat negara yang ketahuan korupsi. Bahkan kemarin sempat diberitakan bahwa Ketua Mahkamah Konstitusi di tangkap KPK. Padahal Mahkamah Konstitusi itu yang dijadikan sebagai pilar penegakkan hukum. ehh.. taunya roboh juga. Meskipun memang, saya pribadi tidak begitu mengetahui seputar politik atau tentang kenegaraan. Tapi sedikitnya, -saya atau masyarakat lainnya- menilai tentang pemberitaan itu.
Sempat saya juga berfikir negatif terhadap pejabat-pejabat itu, ko enak sekali merampas hak orang lain, padahal masih banyak sekali rakyat Indonesia yang masih membutuhkan bantuan. Masih banyak sekali masyarakat yang kelaparan. Masih banyak yang taraf ekonominya rendah sekali. Ehh... ini para pejabat malah bersenang-senang dengan harta rampasannya. Miris memang melihat negara ini, rasanya semakin mundur aja tingkat kesejahteraannya. Padahal negara-negara lain sudah jauh, begitu pesat kemajuannya.
Tetapi setelah saya menyimak penjelasan dari Mursyid saya, Syekh Muhammad Fathurrahman, M.Ag, beliau menjelaskan, bahwa dalam menghadapi persoalan-persoalan itu kita jangan menuduh orang lain saja yang korupsi. Kita jangan menilai orang lain saja yang melakukan tindakan melanggar hukum. Akan tetapi, kita secara pribadi -pun harus bisa mengawasi tindakan kita. Apakah jalan kita berada di jalur yang benar atau tidak ?
Diawasi orang lain ada batasnya. Pengawasan itu penting. Tapi kalau diawasi manusia lagi, manusia punya kekurangannya. Maka tentu pengawasan yang paling hebat adalah pengawasan yang harus kita sadari, yang harus kita yakini yaitu pengawasan dari Allah SWT. Sebab, Allah itu tidak tidur, tidak ngantuk. Mau di siang hari, mau di malam hari. Pasti kita di awasi oleh Allah.
Bahkan Allah membuat suatu sistem pengawasan. Apa itu ?
Ialah petugas Allah. Dua malaikat Allah yaitu Rokib dan Atid yang mencatat, mengawasi seluruh tindakan-tindakan kita. Mau tindakan kita besar, mau tindakan kita kecil, bahkan suatu lafadz yang meluncur dari mulut atau lisan kita, 2 Malaikat itu telah siap siaga mengikuti perintah Allah, intruksi dari Allah untuk mencatatnya.
Inilah pengawasan yang harus dipercaya. Sebab yang mengawasi itu gak kelihatan. Gak kaya CCTV, satpam ataupun polisi yang ADA wujudnya, yang bisa di lihat oleh mata dzohir kita. Tetapi Allah dan malaikat ini tidak bisa di lihat oleh kita.
Suatu keuntungan besar bagi kita, jika mempercayai, mengimani, meyakini dengan sungguh-sungguh. Maka kita bisa menjaga diri, mengatur diri, dan mempertimbangkan seluruh tindakan kita. Lalu bagaimana caraya supaya keimanan kita kepada Allah semakin tumbuh subur ? Sebab keimanan seseorang itu grafiknya naik turun.
Maka Allah SWT menceritakan suatu kisah di dalam Al-Qur'an, yaitu Nabi Ibrohim as, beliau ingin supaya imannya tambah kuat, tambah mantap, subur dalam hatinya.
Bagaimana kisahnya ?
Ikuti Catatan saya selanjutnya ya.. :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar ^_^